Kamis, 24 Oktober 2013

CINTA KU LEWAT SEPATU RODA

CINTAKU LEWAT SEPATU RODA

Hai nama ku inez.Aku anak kedua dari dua bersaudara. Kakak ku namanya Rio, dia bisa dibilang cowok paling keren di sekolah . Hampir semua cewek suka sama dia. Kita berdua punya hobi yang sama yaitu main sepatu roda dan main basket . Kita sudah banyak mendapatkan penghargaan nggak heran kakak ku sampek di puji – puji sama semua cewek cantik di sekolah. Sore itu aku pergi ke taman buat coba sepatu roda baru hadiah dari Ayah ku yang baru pulang dari luar negri. dijalan aku gag sengaja ketemu cowok keren yang juga nggak sengaja nabrak gue. “Aww” teriak gue sambil megang kaki aku yang kekilir karna jatuh. “Maaf maaf aku gag sengaja” kata cowok keren itu “Iya,lain kali kalau jalan ihat jalannya jangan nglamun” oceh ku kepada cowok itu. Akhirnya cowok itu memutusin buat nganter aku pulang kerumah. ditengah perjalanan aku memulai pembicaraan “owh ya, sampek lupa kita belum kenalan, gue Inez”,”gue Reno”jawab cowok itu jutek .Setelah aku sampek ke rumah cowok itu langsung pergi dengan alesan di buru waktu Pagi ini aku berangkat sekolah sama Vino, dia bisa di bilang sahabat paling baik yang pernah aku temuin, walaupun kadang-kadang dia ngeselin, tapi dia bakal tetap jadi sahabat aku. Di sekolah aku juga ketemu sama Caca dan Cindy, mereka juga sahabat terbaik aku tapi aku sama mereka gak sedeket aku sama si Vino. Lagi asik-asik nya aku ngobrol, tiba-tiba ada anak baru yang ngagetin aku “ehmm”.dengan reflek aku langsung balik badan, dan ternyata........itu cowok ganteng yang pernah nabrak aku waktu di taman. Dengan wajah yang senangdan sedikit kaget aku pun balik tanya”kamu cowok yang pernah nabrak aku ditaman beberapa hari yang lalu, kan?”.”oh, jadi kamu cewek itu”, cowok itu pun langsung menjawab pertanyaan aku dengan nada yang panik, “iya, kamu masih inget kan”, “masih lah masak aku lupa sih, oh ya, gimana udah sembuh” tanya cowok itu dengan tatapan nya yang manis ke aku, ”udah kok”jawab ku sambil cengar-cengir gak jelas , “ow..”balas cowok itu dengan singkat, “oh ya, kamu tadi mau tanya apa?, sampek lupa”, tanya ku dengan nada manis ke cowok itu, “owh iya, sampek lupa!, aku mau nanya kantor kepala sekolah dimana ya?”tanya cowok itu ke aku, “kantor kepala sekolah ada di sebelah kanan tangga”,”ok,makasih ya”kata cowok itu sambil berjalan ke kantor kepala sekolah, “iya sama-sama”jawab ku dengan nada pelan dan nyaris tak terdengar Setelah kejadian itu aku jadi sering ketemu dia di sekolah dan dia juga sering ngajak aku latihan bareng ditaman. Rasanya kayak mimpi, tapi nyata. Awalnya aku cuma jadi pengagum dia, tapi setelah lama kenal sama dia dan sering bareng-bareng sama dia,rasa ini jadi aneh, entah itu aku jatuh cinta atau......hanya sekedar mengangumi. aku Cuma bisa bilang”makasih tuhan kau tlah hadirkan dia untuk ku”. “KRING...” suara BB aku yang berbunyi mengagetkan ku. Awalnya ku kira itu pesan dari Vino, ternyata....itu pesan dari Reno, aku pun langsung tekejut dan tak menyangka bahwa dia akan mengirimkan pesan kepadaku. Walaupun aku nggak tau dia mendapatkan nomor handphone ku dari siapa, yang penting malam itu aku bisa berbalas pesan dengan cowok itu. Oh tuhan apa dia memang untuk ku. Hari minggu ku yang cerah ini ku gunakan untuk berlati sepatu roda di taman awalnya aku mengira aku tak akan bertemu Reno tapi ternyata,,,,Tuhan mempertemukan ku dengan nya ditaman, oh Tuhan!!!, senangnya hatiku. Tapi pagi itu aku tak begitu banyak bicara dengan nya karena 2 minggu lagi aku akan menghadapi perlombaan sepatu roda se-Jakarta.Aku berlatih sangat keras untuk perlombaan itu, karna aku sangat menginginkan penghargaan itu. Perlombaan yang ku tunggu akhirnya terlaksana juga. Pagi ini ku berangkat untuk mengikuti perlombaan sepatu roda itu. Sebelum perlombaan dimulai, aku berlatih dengan serius. Awalnya aku nggak tau kalau Reno juga ikut dalam perlombaan itu, tetapi setelah aku melihat ke daftar peserta yang ada di pintu masuk arena perlombaan tertulis nama Reno. Sedikit tak percaya karna aku akan melawan Reno dalam perlombaan itu. Dalam fikiranku, aku berfikir bahwa aku pasti akan kalah melawan Reno, dia adalah peserta yang berhasil lolos masuk ke perlombaan tingkat Nasional. Namun dalam hatiku aku tak mau kalau aku harus melawan Reno dalam perlombaan itu. Perlombaan pun dimulai, kini aku harus optimis, karna aku ingin membuat kakak ku bangga padaku. Aku berhasil melewati garis finish terlebih dahulu,dan itu berarti aku pemenangnya. Kakak ku bersorak gembira karna aku berhasil mendapatkan tropi dan mendali yang selama ini ku idam-idamkan. Namun ditengah kebahagiaanku Reno tak muncul untuk memberi ucapan selamat padaku, seketika hatiku hancur seperti diterjang badai petir. 3 bulan setelah kemenanganku, aku mendapatkan kabar bahwa Reno sudah pindah dari sekolah ini. Hatiku hancur tak karuan mendengar kabar itu. Tak ada seorang pun yang tau dimana Reno pindah. Semenjak hari itu aku hilang semangat, aku seperti tak ada daya untuk tersenyum lagi. Karnamungkin bagiku hanya Reno yang bisa membuat ku bahagia dengan tatapan nya padaku. Setelah dua minggu aku bersedih kini senyuman ku sedikit terlukis di wajah ku karena ayah ku mengajak ku dan kakak ku kepuncak tapi sayang ibu ku tak bisa ikut karna dia harus tetap mengurus bisnis kue nya di Jakarta. Tapi walaupun begitu aku tetap bahagia karna aku bisa melupakan semua masalah ku disana dan melupakan kenangan terindah dengan Reno. Kita berangkat siang hari dari Jakarta menuju puncak, ya namanya aja Jakarta, kalau belum nemuin yang namanya macet rasanya nggak afdol di Jakarta. Akhirnya setelah menempuh perjalanan yang menghabiskan tenaga ku, akhirnya aku sampai. Keesokan paginya aku mencari udara segar dengan berkeliling jalan puncak yang sepi dengan sepatu roda ku. Saat aku melihat kebun teh yang membentang sepanjang jalan aku menenmukan salah satu kebun teh yang membuat ku ingin sekali kesana. Entah apa yang akan ku dapat jika aku kesana, tapi hatiku mendorongku untuk pergi kesana, mungkin aku harus mengikuti kata hatiku. Setelah aku menyusuri kebun teh yang indah itu aku mendapatkan kedamaian dan ketenangan jiwa, namun tiba-tiba hatiku berdetak kencang aku tak tau itu pertanda apa. Setelah aku puas menikmati kebun tek itu aku pun memutuskan pulang dan mandi. Namun ditengah-tengah perjalanan aku bertemu seorang cowok, aku tak tau apakah aku mengenalnya atau tidak, tapi rasanya aku pernah bertemu dia. Setelah kudekati, ternyata itu Reno,iya itu Reno. Aku bertemu dengan nya lagi di puncak. Tapi dia terlihat berbeda, entah itu apa, mungkin itu hanya perasaan ku saja. Yang penting aku sangat bahagia bisa bertemu dengannya. setelah aku bertemu dengannya aku sering diajak Reno ke suatu tempat yang menurutnya penuh dengan kedamaian. Sudah 2 minggu aku di puncak bersama nya. dan pada hari minggu ini aku berulang tahun dan tak seorang pun yang mengucapkan selamat ulang tahun padaku . Tetapi aku tak begitu sedih karna hari ini Reno mengajak ku ke tempat yang menurutnya penuh dengan kedamaian itu. Disitu aku sangat terkejut karena ada banyak sekali lampion yang menghiasi taman penuh bunga itu, balon berwarna-warni,dan juga kue ulang tahun yang indah. Dan ternyata Reno menyiapkan kejutan itu untuk hari ulang tahunku yang juga bertepatan pada hari ini, ku kira Reno tak tau hari ulang tahunku tapi ternyata dia orang pertama yang mengucapkan “HAPPY BIRTHDAY” ke aku , oh Tuhan sungguh senangnya aku. Selain itu Reno juga menyatakan perasaan nya padaku, aku tak menyangka akan seperti ini jadinya. Dan pada hari itu juga hari jadian ku dengan Reno. Dan akhirnya Reno kembali bersekolah di Jakarta lagi. Setelah kembali ke Jakarta kita berdua sepakat untuk mendirikan sebuah Club persatuan sepatu roda dengan bantuan kak Rio. Kita pun jadi sering latihan dan bertemu. indahnya CINTA ku. THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar