Jumat, 25 Oktober 2013

UNTUK SATU HATI
“kakak suaranya bagus banget sih.” Puji seorang gadis yang duduk di bangku kelas 3 smp pada laki – laki yang berada disampingnya, yang lebih tua 1 tahun dari gadis itu. “suara kakak jelek tau’ fan.” Elak laki – laki itu pada gadis yang di panggilnya fan itu. “menurut fanny suara yang paling bagus di dunia itu suaranya kak Deva.” Tegas fany sambil memandang deva dalam. “besok kakak udah masuk sekolah baru Fann. Kita udah ga satu sekolah lagi. Tapi aku janji bakalan antar jemput kamu.” Ucap deva mengacungkan jari kelingkingnya. Dan di balas oleh jari kelingingfanny yang kini mengait pada jari kelingking Deva. Hanya kenangan masa lalu yang terulas dalam memory bayangan Fanny. Hanya suara samar – samar mereka dahulu. Kini orang yang dicintainya itu berubah dan tak pernah menganggapnya ada ‘mana janji kakak buat selalu mngantar jemput aku ? kakak bohong. Kakak jahat sekarang’ batin fanny dengan air mata yang sudah hampir tumpah. Tiiinn..tiinn.. suara klakson mobil mengagetkan gadis ini dari lamunannya itu. Sebuah mobil avanza hitam telah berada tepat dihadaannya. Ia segera msuk kedalam mobil dan tak lupa menghapus air matanya terlebih dahulu. “kamu abis nangis ya fan ?” tanya Rivandi –cowok yang menjemputnya- “ngga kok kak. Temenin ke toko buku ya kak.” Pinta fanny pada Rivandi. Rivandi hanya mengangguk setuju. @toko buku “bentar ya fann kakak mau cari camilan dulu. Kamu masuk dulu. Nanti kakak susul deh.” Ucap Rivandi yang sibuk melepas sitbelt nya. “iya kak. Yaudah fanny turun dulu ya kak.” Ucap fanny dan segera turun dari mobil. Ia melangkahkan kakinya kedalam toko buku yang telah ramai didatangi banyak orang. Namun matanya hanya memandang ribuan buku dan mencari buku yang akan dia cari. Matanya berbinar ketika ia telah menemukan sebuah buku yang ia cari. Namun sedetik kemudian, mata itu tak kuasa menahan tangis setelah melihat seseorang yang selama ini dia kenal. Iya, sangat dia kenal. Deva, dia melihat deva tengah berada diantar ratusan orang di toko buku itu. Namun, siapa gadis itu ? gadis yang tengah bercanda ria ? wajah mereka seakan tak menyiratkan setitik kesedihan. Mata sipit itu tak mampu membendung ribuan buliran hangat yang ingin keluar dari matanya. Dia terpaku disitu tanpa memperdulikan orang lain disana. Rivandy datang membawa beberapa makanan ringan yang telah ia beli dari minimarket. Rivandy menatap gadisnya ini bingung. Ia tiba – tiba menangis padahal ia sudah mendpat buku yang ia cari. Lalu kenapa ia menangis ? Rivandy mengikuti sorot mata sipit itu. Dan pandangannya terhenti pada 2 remaja yang tengah memakai seragam putih abu – abunya, bercanda ria. Dan laki – laki iu sangat ia kenali. Rivandi mulai mengerti tentang apa yang terjadi. Ia menatap miris gadis nya ini. Ia tidak bisa melihat wanita ceria itu berubah menjadi wanita lemah yang terus menangis jika ia bertemu dengan laki – laki itu. “kamu kenapa fann ? udah dapet bukunya kan ? ayo kita pulang.” Ajak rivandy halus mengagetkan fanny. Fanny mengusap air matanya itu dan berharap kak Rivandi tak mengetahui ia baru saja nangis, namun percuma saja. Rivandi pun telah mengetahui bahwa gadisnya ini sedah rapuh. “ayo kak, ini udah selesai kok.” Ucap fanny mulai tersenyum. Setelah ke kasir untuk membayar buku itu, rivandy mengajak fanny ke danau yang tak jauh dari sana. Danau itu sangat indah, udara yang bertiup pelan sangat sejuk, dengan kicauan burung – burung yang terdengar sangat indah. Fannny dan Rivandy duduk disebuah kursi panjang dan menghadap kedanau itu. Suasana begitu damai, fanny hanya menatap kosong danau itu. Sedangkan Rivandi, ia tak mampu melihat gadis yang sangat ia cintai itu sedih, ia memilih membiarkan gadis itu bersama dengan ribuan lamunannya. “kakak bagus banget. Kakak yang buat ?” Ucap fanny berdecak kagum. “danau ini itu menjadi saksinya kita bertemu dan kita jadian. Makanya aku ngajakin kamu kesini. Tapi ada yang aku dekorasi sedikit sih.” Ucap Deva menatap lurus kedanau itu. “oh iya aku punya sesuatu buat kamu. Tunggu bentar ya.” Pamit deva yang kini meninggalkan fanny duduk sendiri. Deva kini datang membawa sebuah flowercrown yang telah ia rangkai khusus untuk fanny. Ia memakaikan flowercrown nya di kepala fanny “bagus banget kak.” Ucap fanny kagum. “fann.. mungkin beberapa minggu ini aku sibuk, jadi ga bisa ketemu kamu.” Ucp deva sedih. “tapi kakak janji, hanya kamu yang ada di hati kakak. Iya fann Cuma kamu yang akan jadi cintaku” lanjutnya yang kini tengah memeluk fanny erat. “would you make sure with your promise ?” tanya fanny “yes, i will promise that only you in my heart.” Ucapnya yakin Keramaian disekitar danau tak membuyarkan lamunannya. Ia tak peduli dengan sekitarnya . bahkan, ia tak sadar laki – laki yang berada disampingnya itu belum meningglkannya. “kakak kenapa ngingkarin janji ? dulu kakak bilang Cuma aku yang ada di hatinya kakak, lalu siapa gadis tadi ? apa itu kesibukan kakak ? apa aku punya salah sama kakak ?” batin fanny yang terus bertanya – tanya. “fann mau ?” tawar rivandy yang membuyarkan lamunannya. Fanny mengambil 1 bungkus chocolatos yang menjadi favoritnya selama ini. Ia kembali memutar memorynya tentang deva. Iya, selalu deva yang ia pikirkan tanpa melirik ada orang yang lebih memperhatikannya. “kakak.. itu chocolatos aku. kembaliin” pekik fanny mengejar deva. “kalo bisa kejar dan nangkep aku, bakal aku traktir es krim deh.” Ucap deva sambil berlari. “auu..” rintih fanny yang tersandung tali sepatunya sendiri. Deva pun menghentikan larinya dan menuju kearah fanny. “kamu gapapa kan ? apanya yang luka ?” tanya khawtir deva. “kakak kena. Sekarang ayok kakak nraktir aku. Dan kembaliin chocolatos aku.” Ucap fanny mengambil chocolatos dari tangan deva. “ah kamu curang. Yauda deh ayok aku traktir. Tapi chocolatosnya bagi dua ya” pinta deva membagi chocolatos menjadi 2. Fanny tersenyum getir mengingat semunya. Kenangan yang tak bisa untuk ia lupakan. “fann ayok pulang.” Ajak Rivandy mengagetkan fanny. “yaudah yuk ka” jawab fanny sambil berusaha tersenyum. Ia mencoba menguatkan kakinya untuk berdiri, namun ada suatu hal yang membuat ia kembali lemah. Ia melihat seseorang lelaki yang telah berada di perahu kecil di tengah danau bersama seseorang. Deva, selalu saja ia yang membuat fanny lemah. Rivandy bingung dengan tingkah Fanny. Fanny berusaha kuat dan tegar dengan semuanya. Ia pergi tanpa memperdulikan tatapan orang, termasuk Rivandy. Esoknya, dengan mata yang sembab Fanny mencoba memasuki gerbang yang sudah disambut dengan tatapan aneh dari teman dan adik kelasnya. Ia mencoba tak memperdulikan itu, namun tangan seseorang menghentikan langkahnya. Tangan yang selalu ada untuknya, tangan yang selalu menghapus air mataya, tangan yang selalu memeluknya saat rapuh. Iya, tangan itu milik Rivandy, hanya ia yang selalu peduli dengannya. Rivandy mengantarkan Fanny memasuki kelas. Selama pelajaran tadi Fanny tak pernah konsen dengan pelajaran. Kini bel pulang membuyarkan lamunannya. Ia berjalan menuju depan, namun di tengah lapangan basket, ada suara yang sangat ia kenal, suara yang selalu fanny rindukan. Pria itu duduk di tengah lapangan basket dengan piano putihnya. Entah bagaimana bisa piano itu sudah disitu. Fanny mecoba mendekati sosok itu. Dan ternyata sosok itu adalah Deva. Lelaki yang selalu ia rindukan. Ia menyanyikan sebuah lagu untuknya. Masihkah mungkin ku kembali tuk mengisi hatimu Yang jelas hatiku tak lagi sanggup jauh darimu Aku kan berjanji tak kan mengulang segala kesalahan Aku akan mengabdi pada 1 cinta yaitu dirimu Jujur kuhanya seorang lelaki yag terkadang tak lepas dari godaan Harus kumiliki kesempatan tuk menyayangmu lagi Ia menghentikan suara emasnya itu. Ia berjalan kearah fanny yang tak bisa berkata apapun. Kini Deva tepat berada didepan Fanny. Disudut lapangan itu ada seseorang yang tersenyum perih. Ia rapuh sekarang. Rivandy, seseorang yang harus tegar melihat gadisya bahagia dengan orang lain. “Maafin aku Fann, aku sayang sama kamu. Aku gabisa jauh dari kamu. Aku jujur, aku mulai sayang sama Resty, yang kemaren jalan ama aku. Namun ia udah aku anggap adik. Aku mau kita tetap seperti dulu” ucap Deva memegang tangan Fanny dan menatap matanya dalam Fanny masih terdiam dengan kebingungannya. Deva pun meneruskan lantunan suara indahnya itu. Kulihat kau ragu Adakah yang tlah menggantikanku Aku kan berjanji takkan mengulang segala kesalahan Aku kan mengabdi pada satu cinta yaitu dirimu Jujur ku hanya seorang lelaki yang tak lepas dari goda Kini suara indah itu tlah berhenti. Fanny memeluk Deva seakan tak mau melepaskannya. Ia menangis sesenggukan di pelukan Deva. “aku sayang sama kakak. Jangan tinggalin aku” ucap fanny disela – sela tangisnya itu. “udah dong jangan nangis. Rivandy yang udah nyadarin aku, dia memang sahabat terbaikku. Dia juga yang ngebantuin ini” ucap Deva membelai halus rambut fanny Rivandy berjalan gontai kearah 2 insan yang sedang di mabuk cinta ini. Dia berusaha tersenyum. Dia berusaha tegar. “ciye sohib gue ama adek gue udah baikkan. Longlast ya. Gue seneng bnget deh. Traktirannya jangan lupa yaks” ucap Rivandy dengan nada sok tegarnya. Rivandy mulai berjalan menjauhi kedua orang ini. Namun suara Fanny memanggil rivandy untuk berhenti. “makasih kak. Karena kakak aku baikan ama Deva. Gatau deh kalau ga ada kakak. Kakak memang kakak terbaikku” ucap polos fanny. Fanny berlari memeluk Rivandi yang sudah ia anggap kakak. Ia tak sadar ada rasa yang lebih dari Rivandi. Rivandy membalas pelukan itu dengan tulus. Ia berusaha tersenyum atas perkataan fanny yang hanya mnganggapnya kakak ini. Ia melepas pelukan dari adik tersayang nya ini. Lalu menatap dalam gadis ini. ‘Biarin cukup aku aja yang sakit fan. Aku sayang sama kamu. Tapi kamu lebih sayang sama Deva. Biarin aku aja yang mendam perasaan ku. Selamanya aku akan terus sayang sama kamu..’ batin Rivandy yang telah menjauh dari fanny dan deva Deva berlutut di depan fanny. Ia memberikan sebuah rangkaian bunga yang indah. “so, Fannya Rizkyta, would you be my girl again?” tanya Deva. “emang kita udah putus ya ?” tanya polos fanny. Deva beranjak dari posisisnya tadi dan mengacak gemas poni Fanny. Ia memeluk gadis ini dengan erat. Seakan tak mau berpisah lagi dengan gadis ini. ‘gue tau loe sayang sama fanny,Ndy. Gue bodoh udah nyia- nyiain dia. Gue janji akan selalu sayang dan ngejaga fanny. Dia satu – satunya wanita yang ada dihati gue’ batin Deva yang memeluk gadisnya ini.

Kamis, 24 Oktober 2013

CINTA KU LEWAT SEPATU RODA

CINTAKU LEWAT SEPATU RODA

Hai nama ku inez.Aku anak kedua dari dua bersaudara. Kakak ku namanya Rio, dia bisa dibilang cowok paling keren di sekolah . Hampir semua cewek suka sama dia. Kita berdua punya hobi yang sama yaitu main sepatu roda dan main basket . Kita sudah banyak mendapatkan penghargaan nggak heran kakak ku sampek di puji – puji sama semua cewek cantik di sekolah. Sore itu aku pergi ke taman buat coba sepatu roda baru hadiah dari Ayah ku yang baru pulang dari luar negri. dijalan aku gag sengaja ketemu cowok keren yang juga nggak sengaja nabrak gue. “Aww” teriak gue sambil megang kaki aku yang kekilir karna jatuh. “Maaf maaf aku gag sengaja” kata cowok keren itu “Iya,lain kali kalau jalan ihat jalannya jangan nglamun” oceh ku kepada cowok itu. Akhirnya cowok itu memutusin buat nganter aku pulang kerumah. ditengah perjalanan aku memulai pembicaraan “owh ya, sampek lupa kita belum kenalan, gue Inez”,”gue Reno”jawab cowok itu jutek .Setelah aku sampek ke rumah cowok itu langsung pergi dengan alesan di buru waktu Pagi ini aku berangkat sekolah sama Vino, dia bisa di bilang sahabat paling baik yang pernah aku temuin, walaupun kadang-kadang dia ngeselin, tapi dia bakal tetap jadi sahabat aku. Di sekolah aku juga ketemu sama Caca dan Cindy, mereka juga sahabat terbaik aku tapi aku sama mereka gak sedeket aku sama si Vino. Lagi asik-asik nya aku ngobrol, tiba-tiba ada anak baru yang ngagetin aku “ehmm”.dengan reflek aku langsung balik badan, dan ternyata........itu cowok ganteng yang pernah nabrak aku waktu di taman. Dengan wajah yang senangdan sedikit kaget aku pun balik tanya”kamu cowok yang pernah nabrak aku ditaman beberapa hari yang lalu, kan?”.”oh, jadi kamu cewek itu”, cowok itu pun langsung menjawab pertanyaan aku dengan nada yang panik, “iya, kamu masih inget kan”, “masih lah masak aku lupa sih, oh ya, gimana udah sembuh” tanya cowok itu dengan tatapan nya yang manis ke aku, ”udah kok”jawab ku sambil cengar-cengir gak jelas , “ow..”balas cowok itu dengan singkat, “oh ya, kamu tadi mau tanya apa?, sampek lupa”, tanya ku dengan nada manis ke cowok itu, “owh iya, sampek lupa!, aku mau nanya kantor kepala sekolah dimana ya?”tanya cowok itu ke aku, “kantor kepala sekolah ada di sebelah kanan tangga”,”ok,makasih ya”kata cowok itu sambil berjalan ke kantor kepala sekolah, “iya sama-sama”jawab ku dengan nada pelan dan nyaris tak terdengar Setelah kejadian itu aku jadi sering ketemu dia di sekolah dan dia juga sering ngajak aku latihan bareng ditaman. Rasanya kayak mimpi, tapi nyata. Awalnya aku cuma jadi pengagum dia, tapi setelah lama kenal sama dia dan sering bareng-bareng sama dia,rasa ini jadi aneh, entah itu aku jatuh cinta atau......hanya sekedar mengangumi. aku Cuma bisa bilang”makasih tuhan kau tlah hadirkan dia untuk ku”. “KRING...” suara BB aku yang berbunyi mengagetkan ku. Awalnya ku kira itu pesan dari Vino, ternyata....itu pesan dari Reno, aku pun langsung tekejut dan tak menyangka bahwa dia akan mengirimkan pesan kepadaku. Walaupun aku nggak tau dia mendapatkan nomor handphone ku dari siapa, yang penting malam itu aku bisa berbalas pesan dengan cowok itu. Oh tuhan apa dia memang untuk ku. Hari minggu ku yang cerah ini ku gunakan untuk berlati sepatu roda di taman awalnya aku mengira aku tak akan bertemu Reno tapi ternyata,,,,Tuhan mempertemukan ku dengan nya ditaman, oh Tuhan!!!, senangnya hatiku. Tapi pagi itu aku tak begitu banyak bicara dengan nya karena 2 minggu lagi aku akan menghadapi perlombaan sepatu roda se-Jakarta.Aku berlatih sangat keras untuk perlombaan itu, karna aku sangat menginginkan penghargaan itu. Perlombaan yang ku tunggu akhirnya terlaksana juga. Pagi ini ku berangkat untuk mengikuti perlombaan sepatu roda itu. Sebelum perlombaan dimulai, aku berlatih dengan serius. Awalnya aku nggak tau kalau Reno juga ikut dalam perlombaan itu, tetapi setelah aku melihat ke daftar peserta yang ada di pintu masuk arena perlombaan tertulis nama Reno. Sedikit tak percaya karna aku akan melawan Reno dalam perlombaan itu. Dalam fikiranku, aku berfikir bahwa aku pasti akan kalah melawan Reno, dia adalah peserta yang berhasil lolos masuk ke perlombaan tingkat Nasional. Namun dalam hatiku aku tak mau kalau aku harus melawan Reno dalam perlombaan itu. Perlombaan pun dimulai, kini aku harus optimis, karna aku ingin membuat kakak ku bangga padaku. Aku berhasil melewati garis finish terlebih dahulu,dan itu berarti aku pemenangnya. Kakak ku bersorak gembira karna aku berhasil mendapatkan tropi dan mendali yang selama ini ku idam-idamkan. Namun ditengah kebahagiaanku Reno tak muncul untuk memberi ucapan selamat padaku, seketika hatiku hancur seperti diterjang badai petir. 3 bulan setelah kemenanganku, aku mendapatkan kabar bahwa Reno sudah pindah dari sekolah ini. Hatiku hancur tak karuan mendengar kabar itu. Tak ada seorang pun yang tau dimana Reno pindah. Semenjak hari itu aku hilang semangat, aku seperti tak ada daya untuk tersenyum lagi. Karnamungkin bagiku hanya Reno yang bisa membuat ku bahagia dengan tatapan nya padaku. Setelah dua minggu aku bersedih kini senyuman ku sedikit terlukis di wajah ku karena ayah ku mengajak ku dan kakak ku kepuncak tapi sayang ibu ku tak bisa ikut karna dia harus tetap mengurus bisnis kue nya di Jakarta. Tapi walaupun begitu aku tetap bahagia karna aku bisa melupakan semua masalah ku disana dan melupakan kenangan terindah dengan Reno. Kita berangkat siang hari dari Jakarta menuju puncak, ya namanya aja Jakarta, kalau belum nemuin yang namanya macet rasanya nggak afdol di Jakarta. Akhirnya setelah menempuh perjalanan yang menghabiskan tenaga ku, akhirnya aku sampai. Keesokan paginya aku mencari udara segar dengan berkeliling jalan puncak yang sepi dengan sepatu roda ku. Saat aku melihat kebun teh yang membentang sepanjang jalan aku menenmukan salah satu kebun teh yang membuat ku ingin sekali kesana. Entah apa yang akan ku dapat jika aku kesana, tapi hatiku mendorongku untuk pergi kesana, mungkin aku harus mengikuti kata hatiku. Setelah aku menyusuri kebun teh yang indah itu aku mendapatkan kedamaian dan ketenangan jiwa, namun tiba-tiba hatiku berdetak kencang aku tak tau itu pertanda apa. Setelah aku puas menikmati kebun tek itu aku pun memutuskan pulang dan mandi. Namun ditengah-tengah perjalanan aku bertemu seorang cowok, aku tak tau apakah aku mengenalnya atau tidak, tapi rasanya aku pernah bertemu dia. Setelah kudekati, ternyata itu Reno,iya itu Reno. Aku bertemu dengan nya lagi di puncak. Tapi dia terlihat berbeda, entah itu apa, mungkin itu hanya perasaan ku saja. Yang penting aku sangat bahagia bisa bertemu dengannya. setelah aku bertemu dengannya aku sering diajak Reno ke suatu tempat yang menurutnya penuh dengan kedamaian. Sudah 2 minggu aku di puncak bersama nya. dan pada hari minggu ini aku berulang tahun dan tak seorang pun yang mengucapkan selamat ulang tahun padaku . Tetapi aku tak begitu sedih karna hari ini Reno mengajak ku ke tempat yang menurutnya penuh dengan kedamaian itu. Disitu aku sangat terkejut karena ada banyak sekali lampion yang menghiasi taman penuh bunga itu, balon berwarna-warni,dan juga kue ulang tahun yang indah. Dan ternyata Reno menyiapkan kejutan itu untuk hari ulang tahunku yang juga bertepatan pada hari ini, ku kira Reno tak tau hari ulang tahunku tapi ternyata dia orang pertama yang mengucapkan “HAPPY BIRTHDAY” ke aku , oh Tuhan sungguh senangnya aku. Selain itu Reno juga menyatakan perasaan nya padaku, aku tak menyangka akan seperti ini jadinya. Dan pada hari itu juga hari jadian ku dengan Reno. Dan akhirnya Reno kembali bersekolah di Jakarta lagi. Setelah kembali ke Jakarta kita berdua sepakat untuk mendirikan sebuah Club persatuan sepatu roda dengan bantuan kak Rio. Kita pun jadi sering latihan dan bertemu. indahnya CINTA ku. THE END

Rabu, 23 Oktober 2013

Not With Me Lyrics Get the ringtone Share Comments Print Correct I'm waking up from my summer dreams again try to thinking if you're alright then i'm shattered by the shadows of your eyes knowing you're still here by my side Reff : I can see you if you're not with me i can say to my self if you're okay i can feel you if you're not with me i can reach you my self, you show me the way Life was never be so easy as it seems 'till you come and bring your love inside no matter space and distance make it look so far still i know you're still here by my side Back to Reff : Yeah you're made me so alive, you give the best for me love and fantasy yeah and i never feel so lonely, coz you're always here with me yeah always here with me Back to Reff : I'm waking up from my summer dreams again try to thinking if you're alright then i'm shattered by the shadows of your eyes knowing you're still here by my side Read more: Bondan Prakoso - Not With Me Lyrics | MetroLyrics
LAST CHILD-PERCAYALAH
ujian hidup yang selalu menerpamu yang berjuang untuk hidup yang hanya sementara rasa pedih yang hujani hatimu yang diberikan oleh rasa yang sementara kita hidup di dunia yang penuh tanda tanya yang tak mungkin kau ubah dan terpaksa mengikutinya kita berada di antara benar atau salah yang tak mungkin dapat kau ukur dengan rasa berdoalah, sampaikan ada tuhan semua keluh kesahmu, dia kan menjawabnya percayalah, dia kan menunjukan kasihNya kepadamu, melalui jalan Nya percayalah walau kamu yang tak sperti mereka yang terlihat cerah menjalani hidupnya pandangan hidup yang selalu lihat ke atas saja jadi pemicu keinginan yang tiada habisnya bersujudlah, akui pada Tuhan semua kelemahanmu, Dia kan menguatkannya memohonlah, Dia kan memberikan yang terbaik untukmu, melalui cara Nya percayalah berdoalah, sampaikan ada tuhan semua keluh kesahmu, dia kan menjawabnya percayalah, dia kan menunjukan kasihNya kepadamu, melalui jalan Nya percayalah bersujudlah, akui pada Tuhan semua kelemahanmu, Dia kan menguatkannya memohonlah, Dia kan memberikan yang terbaik untukmu, melalui cara Nya percayalah

Senin, 21 Oktober 2013

TENTANG CERPEN(CERITA PENDEK)
-ALL ABAOUT ARTI SEBUAH PILIHAN




“Mamaaaaa.......Mamaaa.....jangan pergi Maaaa......tunggu lyla !!”. Dengan tersentak, lyla tersadarkan dari mimpi nya. Jantungnya berdetak dengan cepatnya. Ya dalam beberapa hari belakangan ini wajah mama nya sering sekali muncul mimpi nya itu. “ huufft!! ohh.....ternyata hanya mimpi” pikirnya dalam hati. Keringat tampak mulai membasahi kening lyla. Dia hanya termenung, Nampak sekali ada kesedihan yang cukup mendalam, sejak lyla di tinggalkan oleh mama nya tercinta beberapa tahun yang lalu. Setelah mama nya meninggal kehidupan nya berubah drastis. Sedangkan papa nya setelah perusahaan tempat kerjanya bangkrut kini menjadi pengagguran dan sering mabuk-mabukkan dan menjadi orang yang pemarah. Sering kali pula lyla bertengkar dengan papa nya itu. Lyla merupakan anak tunggal dalam keluarga nya. Jadi tampak jelas betapa sepi nya hidup lyla. “Maaa...kenapa sih harus tinggalin lyla sendiri?? lyla kangen banget ma Mama, lyla ingin sekali ketemu maaaa


!!”tanya lyla dalam hati. Airmatanya tampak membasahi kedua bola mata indah yang mulai berkaca – kaca itu. “Hiks...hiks...kenapa mama begitu cepat ninggalin lyla sih??. lyla kembali termenung tak habis pikir. Pikiran nya sangat kacau malam ini karena hampir setiap hari selalu bertengkar dengan papa nya, akibat kebiasaan mabuk nya itu.


Sesaat kemudian ia pun membaringkan kembali tubuhnya di tempat tidur. “besok aku ada janji sama rino. Aku harus cepat - cepat tidur dan bangun pagi-pagi”. Semoga esok pagi ada khabar gembira buat ku”. Pikir lyla dengan penuh harap. Tangan nya kemudian mengusap airmata yang tersisa di pipi nya. Sesaat kemudian lyla sudah kembali tertidur lelap. Meskipun pikirannya masih menerawang jauh di antara kegelapan malam.

********

“Duk,,duk,,duk,,duk”. Suara keras dari balik pintu membangunkan lyla dari tidur nya. Dari balik jendela tampak sinar matahari sudah mulai muncul. lyla lalu mengusap mata nya yang masih mengantuk. Sesaat kemudian terdengar lagi suara gedoran dari balik pintu di ikuti suara kasar. “duk..duk..duk. Lil buka pintunya!! papah mau bicara sama kamu!!. bentak papah dari balik pintu.
“cepetan buka pintu nya!! atau papa dobrak nih!”kata papa yang sudah mulai mengeluarkan kata – kata ancaman. Lyla segera membenahi pakaiannya. Sebelum membuka pintu, lyla menarik nafas dalam-dalam supaya pikirannya tenang sejenak.


Lalu pintu itu terbuka. Dari balik pintu terlihat wajah papa yang tampak marah sekali. Nafasnya mengendus-endus tanda emosinya sudah memuncak. “kamu sengaja Yaa tidak membukakan pintu kamar!! Kamu mau melawan papa Haaahh!!. bentak papa pada lyla sambil tangan kanan nya yang mulai terangkat.


“Tampar aja Pah! Lyla dah siap kok” kalau papah masih belum puas dengan yang semalam” jawab lyla dengan lantang. Matanya dengan tajam menatap papa nya yang kian emosi mendengar jawaban dari lyla.


“Papa butuh uang buat beli minuman!” bentak papa. Tangannya kemudian di turunkannya kembali. “Lyla lagi ga punya uang pah. Lagian....kan kemarin-kemarin uang baru aja lyla kasih ke papa”. Jawab lyla sedikit menahan emosinya karena sudah capek bertengkar dengan papa nya setiap saat.
“Udah habis,” jawabnya singkat.


“Jangan bohong kamu !!Cepetannnn! Mana duitnya!”. Bentak papa lagi yang sudah sangat tidak sabar.
“ Beneran nggak ada pah! Periksa aja dompet dan kamar lyla kalau ngak percaya !!” sambil tangan lyla menadahkan tangannya mempersilahkan papa nya memeriksa kamar lyla. Papanya lalu mendorong tubuh lyla dan masuk ke dalam kamarnya. Segala benda-benda yang dia temukan segera di lemparnya begitu saja. Dalam sekejap kamar itu pun menjadi berantakan tak beraturan. Lyla hanya terdiam melihat tingkah laku papa nya itu. Lyla mencoba untuk menahan airmatanya yang mulai keluar. Hati nya terasa sakit sekali melihat papa nya yang tak seperti dulu lagi.
“Mana dompet kamu!!” tanya papa dengan kesalnya.


“ itu di atas meja belajar lyla” jawab lyla singkat saja. Papa langsung beranjak dari tempat tidur menuju meja yang di tunjuk oleh lyla. Di ambilnya dompet itu, semua isinya dia keluarkan. Didalam nya hanya di temukan selembar uang 10 ribuan saja.


“ Cuma segini aja!! jangan bohong kamu!. Mana yang lainya berikan pada papa !!” dengan nada penuh ancaman ke lyla. Lyla hanya menggelengkan kepalanya tanpa berkata sepatah kata pun. “awas yaa...!! kalau papa temukan selain ini tau rasa kamu! Jawabnya singkat sambil matanya terus memperhatikan seluruh kamar lyla. Tak berapa lama pun akhirnya dia pergi begitu saja meninggalkan lyla seorang diri. Seketika itu pun airmata turun dengan derasnya membasahi kedua pipi lyla. Tubuhnya terasa lemas sekali dan akhirnya terjatuh. Lyla duduk bersandarkan titian di tempat tidur, dengan pikiran yang kacau.


“ Maaaa....huuu...huuu..huu.. sampai kapan harus seperti ini terus.” Lyla udah nggak tahan lagi maaa..” jawab lyla dengan suara surau nya. Tapi hanya angin sepi yang berhembus menghampirinya.

********


Suasana taman siang ini keliatan sepi sekali. Padahal hari ini adalah hari minggu, tidak seperti biasanya. “ mungkin karena cuaca mendung kali yaa? Jadi sepi gini” pikir lyla yang terduduk di antara bangku taman. Mata nya menatap ke sana ke mari. Tampaknya dia menunggu seseorang. Ya lyla kebetulan siang ini ada janji dengan rino kekasihnya itu bertemu di taman. Tanpa sadar lyla terlarut dalam lamunan panjang. Entah apa yang dipikirkannya, hanya dia yang tahu. Dan “ Heyyy....melamun aja” diikuti rasa terkejut nya lyla yang tersadar dari lamunannya.


“ kamu mengagetkan aja rin...kemana saja kamu baru jam segini datang!! “ tanya lyla pada rino. “ sory tadi ada urusan kantor bentar....oh ya kamu sudah makan belum lil? Tanya rino mengubah topik pembicaraan. Wajah nya terlihat serius sesekali terkadang tersenyum pada lyla.
“ Ga rin...aku ga lapar” jawab lyla dengan suara berat. Wajah nya menunjukkan suasana yang sedang mengalami permasalahan yang amat sangat.


Tiba – tiba tangan rino memegang tangan lyla. Di eratnya tangan yang mungil dan lembut itu. “ kamu pasti habis bertengkar lagi dengan papa mu ya? Kamu yang sabar yaa....mungkin Tuhan sedang memberikan ujian buat kamu...pada akhirnya nanti pun Dia akan memberikan jalan yang terbaik buat kamu Lil” wajah lyla hanya tertunduk mendengar nasehat dari rino. Tak ada sepatah kata pun yang terucap dari mulut nya. Rino terus menatap lyla dengan penuh senyum berharap sang kekasihnya menemukan kembali semangatnya yang hampir habis.


Beberapa saat keduanya hanya bisa terdiam. Lalu rino mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celananya. Sebuah amplop berwarna coklat dia sodorkan kepada lyla. “ nih ambil kalau kamu butuh” jawab rino. Lyla hanya tertegun melihatnya, lalu di terima nya amplop itu dengan kedua tangannya. “ maafkan aku rin kalau sudah merepotkan kamu...aku janji kok kalau sudah punya uang pasti aku ganti “ jawab lyla. Rino hanya mengangguk sambil tersenyum.


“ udah ga usah di pikirin cara bayarnya...kapan – kapan aja ga apa – apa kok, lagian aku juga ikhlas ngasih nya ke kamu”
Tampak binar mata nya memandang wajah rino dengan pekat. Senyum dan kesedihan menjadi satu dalam diri lyla. Di satu sisi ia merasa tak enak hati karena telah merepotkan kekasihna itu, tetapi di lain sisi ia tak punya pilihan lagi.
“ heyy...kenapa diam!!” tangan lembut rino menepuk bahu lyla dan matanya memandang lyla penuh senyum.


“ sekali lagi terima kasih ya rin. Aku janji kalau sudah punya uang akan ku bayar segera”. Setelah itu kedua insan manusia yang sedang di mabuk asmara itu hanya terdiam membisu menemani awan yg kian gelap. Dan hari pun semakin sore.

**********

“Dari mana saja kamu!!” wajah nya tampak penuh amarah memandang lyla. Lyla hanya menoleh sebentar lalu tampak acuh membiarkan begitu saja sesosok pria separuh baya yang adalah papa nya sendiri dan lalu melangkah menuju kamarnya.
Melihat tingkah laku lyla membuat amarahnya semakin memuncak di hampiri nya anak semata wayangnya itu, lalu tiba – tiba.


“ awww....sakit pah!!! di tariknya rambut lyla yang panjang sebahu itu dengan kuat oleh si papa. Lyla hanya bisa meringis menahan sakit. Lalu di ambilnya dengan paksa tas lyla.
Wajah nya berubah gembira saat ia menemukan sebuah amplop berisi uang pemberian rino dari dalam tas lyla.


Dengan sekejap lyla langsung menghampiri sang ayah tercinta dan berusaha merebut nya kembali. Dan “plakkkk” sebuah tamparan yang kuat mengenai pipi lyla. Lyla terjatuh, akan tetapi tangannya masih sempat meraih kaki sang papa untuk menahan nya yang hendak pergi.
“jangan pa itu lyla pinjam dari rino” pinta lyla dengan sangat.


“perduli setan!! Mo dari rino kek, dari siapa kek papa ga perduli” jawab papa dengan lantang.
“ hahaha akhir nya malam ini papa bisa minum sepuasnya”
“pah... jangan di ambil pah!!! itu buat kehidupan kita sehari – hari !!”
Lyla memegang erat kaki papa nya dan memohon dengan sangat. Memohon agar papa lyla mengurungkan niatnya itu. Akan tetapi, dengan tanpa pikir panjang lalu di dorongnya tubuh lyla hingga akhirnya ia tersungkur ke lantai.


“ kamu sama saja dengan mama mu itu, lebih baik kamu susul saja mama mu itu ke akherat!!!”
dengan tawa nya yang keras akhirnya ia pergi begitu saja meninggalkan lyla. Akhirnya ia pun menangis. Dan ia tak bisa menahan emosi lagi dan “ papah jahattttt!!!!” teriak lyla dengan sekuat tenaga di ikuti keheningan malam yang datang.


********


Telepon di rumah rino tiba – tiba saja berdering, saat itu ia sudah mulai akan beranjak tidur. Lalu segera di angkatnya telp itu.
“ rin.....ini aku lyla” jawab lyla dengan suara yang berat.
“ooo kamu lil.......tumben malam – malam telp? Kamu kenapa lil ada masalah lagi dengan papa mu ya?” simpati rino mendengar suara yang tidak biasa nya dari lyla.
“ ga kok rin aku baik – baik aja, kamu tak usah khawatirkan aku.” jelas lyla, tetapi dalam hati tetap saja rino perduli dengan kekasihnya itu.


Keduanya sempat terdiam beberapa saat sebelum akhirnya lyla kembali membuka pembicaraan.
“rin.... terima kasih banyak yach karena selama ini, jika aku selalu punya masalah kamu pasti selalu suport aku. Aku nggak tau lagi harus ngomong apa lagi ke kamu selain kata – kata ini” jawab lyla yang sedari tadi airmata nya telah membasahi kedua mata indah nya.
“kamu bicara apa sich lil? Aku jujur nggak mengerti maksud kamu?” rino tampak bertanya – tanya dalam hati.


“ nggak kok rin....aku cuma pengen ngomong aja ke kamu” sambil menahan tangis dan kesedihan yg di alami saat ini.

Suara lyla tampak terbata – bata mengucapkan kata – kata yang membuat rino menjadi heran ada apa gerangan dengan sang kekasih hati nya itu. Suasana kembali hening saat keduanya hanya terdiam tanpa sepatah kata pun.
“ rin....aku....aku...sayang kamu...” tiba – tiba telepon langsung terputus begitu rino mendengar kata – kata sayang yang terucap dari mulut lyla.
Di cobanya kembali untuk menelpon balik tetapi tidak ada jawaban, tampaknya telp lyla telah non aktif. Rino jadi berfikir – pikir sendiri tentang lyla. Rasa khawatir dan cemas seakan menghantui perasaannya.
“ rin... maafkan aku yach” ucap lyla dalam hati saat menutup telp itu.

*******

Udara dingin mulai menyelimuti pagi ini. Dari kejauhan tampak sesosok tubuh yang berjalan gontai menuju rumah lyla. Ya dia adalah papa nya lyla yang sedari malam tidak pulang, tampak berjalan dalam keadaan mabuk berat. Dia berjalan memasuki rumah itu tanpa berkata apapun. Matanya sayu berusaha menuju pintu kamar lyla.


“ duk...duk..duk..lil buka pintu nya!!!” seperti biasa kata-kata kasar sesekali keluar dari mulutnya.
Tetapi tidak ada jawaban dari dalam.
“lil!!! bukaaa!!!” suaranya mulai meninggi.
Emosinya seketika timbul, di buka nya pintu itu dengan sangat keras hingga menimbulkan suara “brakkk” akhirnya pintu terbuka. Suasana kamar gelap sekali.


“Lil dimana kamu !!jangan sembunyi jawabbb !” teriak papa saat memasuki kamar lyla. Dan tiba-tiba......raut wajah nya berubah seketika, sorot mata nya tertuju pada sudut ruangan. Disitu terlihat sesosok tubuh yang tergeletak lemas hampir tak bernyawa. Ia mendekati nya dengan perlahan di pandanginya sesosok tubuh itu yang ternyata adalah lyla putri satu-satu nya itu. Seketika emosi yang tadi nya memuncak berubah, badannya kelihatan kegetaran dan tak bisa bergerak sedikit pun.


“ li....lil....lyla” jawabnya dengan suara terbata-bata. Terduduk lah ia sambil memegang tangan dan wajah putrinya itu.
Sambil meneteskan airmata “ Lil ! Lil ! Bangun Lil.... Ini papa !!” di gerak – gerakkannya tubuh lyla tapi tidak ada jawaban.
Sekujur tubuh lyla bersimbah dengan darah yang keluar dari lengan tangan kirinya. Darah segar mengalir membasahi lantai kamar.
“li...lil.....bangun lil... Jangan pergi...” pinta papa dengan suara bergetar.




“ akhhhhhhhhhh...” di pukulnya lantai kamar beberapa kali sebagai tanda sebuah penyesalan yang amat sangat.
“ papa yang salah lil !! papa yang salah !!....seharusnya....seharusnya....” sesal nya tanpa bisa menjelaskan lebih panjang. Di benamkan wajahnya ke tubuh lyla, terdengar suarta tangis tiada henti di ucapkannya.
“ lil !! bangun lil !! jangan Tinggalkan Papa mu ini sendirian !!” tak habis – habisnya ia berkata tak karuan.


Tiba – tiba sesosok bayangan bergerak memegang nya. Papa lyla tampak kaget begitu tahu bahwa ternyata tangan lyla membelai rambutnya. Di lihatnya wajah lyla yang tengah sekarat itu terlihat tersenyum kepadanya. Antara senang dan sedih yang bercampur menjadi satu di dibelai nya wajah lyla.



“pa......pa........papah.....ga.....salah...kok” terucap kata – kata surau dari mulut lyla. Matanya hanya bisa memandangi wajah papa nya dengan tersenyum.
“ li.....li....lyla......kangen......sama.....mama”li....lyla.....ingin.....ketemu......sa...sama.....mama....pah”
jawab lyla dengan suara terbata – bata.
“ iya lil....papa yang salah...semua karena salah papa....”
“Ngg.....nggak.....pa....pa....papa....nggak.....salah kok”


“papa.....adalah....orang....yang....penuh tanggung jawab.....pada mama....dan juga....lyla”. Lyla......mau.....papa......seperti...du...dulu....lagi”.
Dengan mata yang berbinar-binar sambil memegang erat tangan lyla “ lil !! papa janji....mulai hari ini papa akan berubah !!! ya berubah demi kamu putri kecil ku !!”


“ I....iya.....lyla....percaya kok” jawab lyla yang terlihat pucat. “ iya papa janji !!! papa janji !! kita mulai lagi kehidupan ini dari awal yach”. Mulai besok ! Papa akan cari kerja, buat menghidupi kebutuhan sehari-hari kita lil !!”.



Lyla hanya tersenyum mendengar perkataan dari sang papa. Sesekali airmatanya mengalir membasahi pipinya. Lyla terlihat sangat bahagia melihat perubahan drastis dari papa nya itu. Ia sekan melihat sesosok pria yang ia kenal dulu sebelum mama nya meninggal.
“ pah...ja..jaga......diri....papa....baik-baik....yach..” seketika suara lyla terhenti, kesadarannya tiba – tiba hilang, tangan yang sedari tadi memegang pun lemas seketika.
“ Tidakkkkkkkkkkkkkkkk......lylaaaaaaaa !!!!!”

*******




“rin....rin...ini aku maya !!!!” jawab maya dengan tergesa -gesa.
“ada apa may ?? kok keliatan nya penting banget sampai pagi-pagi telp aku” jawab rino dengan terheran – heran.
“lil.....lyla rin !! lyla rin !!” hanya itu kata-kata yang terucap dari maya.
“ lyla kenapa may ?? jawab yang jelas dunk” jawab rino menjadi penasaran apa yang terjadi.
“lyla......lyla meninggal rin !! lyla meninggal !! jelas maya pada rino.


Bagai petir menyambar tubuh nya di pagi hari. Rino tak kuasa menahan gejolak dalam diri nya. Tubuhnya langsung lemas mendengar perkataan dari maya. Telp yang di pegangnya sedari tadi terlepas menghempas lantai. Kekhawatiran yang menjadi kenyataan, ia pun langsung terduduk di lantai di ikuti tangis dan sebuah penyesalan yang amat dalam mendengar berita kematian lyla.
“Rin ! Rin ! Kamu tidak apa – apa kan ? “ tanya maya berulang – ulang kali di balik telp.


Segera di ambilnya telp itu “ aku nggak apa – apa kok may...” kali ini suara rino terdengar surau tanda ia sangat terpukul sekali dengan apa yang menimpa diri nya.
Dengan bergegas segera ia menuju rumah lyla di temani oleh maya yang juga menjadi teman baik nya dan lyla.

******




Suasana pemakaman sedikit demi sedikit mulai di tinggal kan oleh para pelayat yang sedari tadi ikut menemani. Cuaca terlihat mendung tanda bahwa sebentar lagi akan datang hujan.
“ rin..... aku tunggu di mobil ya !! kamu yang tabah..... mungkin tuhan punya jalan sendiri buat lyla. Semoga ia tenang di alam sana” jelas maya memberi semangat pada rino.
“ iya may.... makasih ya” jawab rino.


Setelah itu maya meninggalkan rino seorang diri. Didekati nya gundukan tanah yang masih merah dan di taburi bunga itu. Terlihat papa lyla duduk dengan tangan memegang erat batu nisan yang tertulis nama lyla.


Rino mendekatinya dan duduk berada di samping pria separuh baya itu. “ oom....rino turut berduka cita atas meninngalnya lyla”. Lyla orang yang tegar dalam menghadapi masalah dan rino sangat sayang sekali sama lyla”. Rino ikut sedih atas kematian lyla” jelas rino dengan suara lirih.
Papa nya lyla pun menoleh dengan di ikuti senyuman ke arah rino. Di tepuk nya pundak rino dengan tangannya.


“ sama – sama nak rin.....lyla pasti juga sangat sayang sama kamu “. seharusnya oom yang berada di dalam kuburan ini bukan lyla....hiks...hiksss...” sesal nya sambil memegang erat batu nisan itu.
Lalu ia mengeluarkan sesuatu dari saku kemeja hitam nya itu. “ ini kata -kata terakhir yang sepertinya di tulis oleh lyla sebelum meninggal, mungkin ini di tujukan buat kamu rin.....terimalah”.


Di serahkannya sepucuk kertas putih itu kepada rino. Sesaat kemudian ia berdiri dan melangkahkan diri meninggalkan rino, tampak dari kejauhan suara isak tangis nya terdengar tiada henti.

******



Titik – titik air sedikit demi sedikit jatuh ke atas bumi. Nampak nya hujan akan segera turun. Rino masih saja terpaku dengan kenyataan ini, di pandangi nya batu nisan itu oleh rino, di peganginya erat - erat. Terkadang ia pun mencium nya sesekali. “ seandai nya malam itu aku ada di sana.....aku.....aku pasti tidak akan biarkan hal ini terjadi lil !!” sebuah ungkapan dalam hati yang terucap dari mulut rino.
Lalu di bukanya sepucuk kertas yang di berikan oleh papa lyla kepadanya itu dan ia pun membacanya.

“dear rino....maafkan aku yach kalau aku tidak bisa menjadi yang terbaik buat kamu. Kamu pasti marah atas tindakan yang aku lakukan ini. Tapi !! tapi !! aku nggak punya pilihan lain rin. Aku sudah bosan dengan kehidupan ku ini. Aku ingin sekali bisa bebas!! lepas layaknya merpati putih di angkasa. Aku ingin menjadi seperti malaikat yang tak pernah mempunyai beban sama sekali. Meskipun aku tahu bahwa tindakan yang aku lakukan ini mungkin salah menurut mu. 

Rin....selama ini kamu telah banyak membantu aku, di saat aku sedih dan di saat aku senang kamu selalu berada di sisiku. Aku senang sekali rin, kamu sudah memberikan warna dalam dunia ku.....mudah – mudahan kamu mau memaafkan aku. Jujur dalam hati ku, aku sayang sekali sama kamu. Kamu jaga diri baik – baik yach. Mungkin suatu saat nanti kita akan di pertemukan kembali. Yaaaa....suatu saat nanti, dan aku pasti akan menunggu hari itu tiba !!”. luv lyla.


Bergetar hati rino membaca surat itu. Airmata nya menetes membasahi kertas itu. Dengan sekejap di peluknya gundukan tanah tempat bersemayamnya lyla. Di genggamnya erat – erat, seakan – akan lyla lah yang ia dekap.
“ lil.....bodoh kamu....hiks...hiks....kenapa kamu lakukan hal bodoh ini !!”. kamu pasti sadar bahwa perbuatan mu ini tidak akan menyelesaikan permasalahan yang kamu hadapi.... benar kan lil !!” sesal rino dengan tangan memukul – mukulkan ke tanah.


“ percuma aku menangis.... percuma aku menyesali ini semua....semua ini tidak akan mengembalikan kamu lagi”
“lil aku janji !! aku juga akan menunggu hari itu..... dan sampai kapan pun cinta ku ini tak akan pernah pudar”


“ yaaa....semoga kamu tenang di alam sana” rino mengakhiri pembicaraannya dan berdiri perlahan meninggalkan lyla seorang diri di lubang yang gelap itu. Dan akhirna hujan pun turun mengiringi kepergian rino. End

 SUMBER BUKU LKS KELAS 7 BAHASA INDONESIA SMPN 1 KAUMAN TULUNGAGUNG,JAWA TIMUR

ABOUT US


WELCOME TO OUR BLOG

PROFIL

-LOVIAN SHALSA PRAMESTA

-LUTHFIYA KHOIRUN NISA

-MOHAMMAD KHOIRUL YUSFI

-MUHAMMAD ALIEFFIA NUR FITANTYO

-MUKTI ADIARYASI

-NABILA BALQISH

-NABILA RESTI WARDANI